Analisa Sistem Service PT Telkom Indonesia
1. SERVICE STRATEGY
Sebuah perusahaan atau organisasi memiliki tujuan untuk menjadi lebih baik dan lebih besar dalam perkembangannya ke depan. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi ini bergantung pada banyak faktor, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah perencanaan strategis (strategic planning). Secara umum, perencanaan strategis dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan strategis oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam hal ini, langkah strategis yang diambil dalam sebuah perencanaan strategis mengandalkan segala aspek yang ada di perusahaan atau organisasi tersebut. Strategi yang diterapkan oleh PT Telkom Indonesia sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access(”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.
2. Service Design
Sistem perencanaan Perusahaan disusun untuk memberikan pedoman pada unit-unit kerja di TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat, teratur, terintegrasi, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan :
· Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan
· Perumusan Strategi Perusahaan
· Pengembangan Perencanaan Bisnis
3. Service Transtition
Perencanaan untuk mengambil langkah strategis bukan tanpa tujuan. Perusahaan atau organisasi yang mengambil langkah strategis memilki tujuan, yaitu goal positif untuk kemajuan perusahaan. Berikut ini manfaat dari pengambilan langkah strategis bagi perusahaan :
- Menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan anggaran
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu perusahaan untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya, termasuk modal dan sumber daya manusia. Perencanaan stratgeis ini diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan perusahaan dalam penyusunan dan pengembangan anggaran.
- Sebagai alat pengembangan manajemen
Sebagai alat manajemen dalam hal pendidikan dan pelatihan manajemen unggul, perencanaan langkah strategis diharapkan dapat melengkapi para manajer untuk mengembangkan pemikiran tentang strategi dan pelaksanaan dari strategi tersebut.
Sebagai alat manajemen dalam hal pendidikan dan pelatihan manajemen unggul, perencanaan langkah strategis diharapkan dapat melengkapi para manajer untuk mengembangkan pemikiran tentang strategi dan pelaksanaan dari strategi tersebut.
- Memaksa manajemen untuk berfikir jangka panjang
Para manajer perusahaan cenderung mengalami kekhawatiran tentang masalah-masalah taktis dan pengelolaan urusan bisnis yang rutin dibandingkan dengan melakukan atau menciptakan terobosan untuk masa depan perusahaan. Proses pengambilan langkah strategis ini akan memaksa para manajer untuk meluangkan waktu dan kesempatannya agar memikirkan berbagai masalah jangka panjang perusahaan.
Para manajer perusahaan cenderung mengalami kekhawatiran tentang masalah-masalah taktis dan pengelolaan urusan bisnis yang rutin dibandingkan dengan melakukan atau menciptakan terobosan untuk masa depan perusahaan. Proses pengambilan langkah strategis ini akan memaksa para manajer untuk meluangkan waktu dan kesempatannya agar memikirkan berbagai masalah jangka panjang perusahaan.
- Alat untuk mensejajarkan manajer dengan strategi perusahaan
Debat, diskusi, dan negoisasi yang terjadi dalam proses perencanaan strategis dapat menyatukan dan mensejajarkan kedudukan manajer dengan strategi tersebut.
4. Service Operation
- Evaluasi strategi lama
Dalam proses ini, perusahaan melakukan review dan evaluasi terhadap strategi yang telah dijalankan perusahaan, apakah strategi tersebut memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian sasaran perusahaan atau tidak.
- Memutuskan asumsi dan pedoman
Dengan mempertimbangakan evaluasi terhadap strategi lama, perusahaan memasukkan berbagai asumsi untuk merencanakan rencana strategi yang baru. Asumsi tersebut meliputi pendapatan dan produk domestik bruto (PDB), tarif tenaga kerja, tingkat suku bunga, harga jual, dan kondisi pasar. Asumsi-asumsi ini akan diperiksa kembali dan jika memungkinkan dapat diubah dengan memasukkan tambahan asumsi baru.
- Menyusun perencanaan strategis (tahap pertama)
Dengan memakai asumsi, pedoman, dan tujuan perusahaan, unit bisnis membuat desain awal dari langkah perencanaan strategis. Dalam rencana pengambilan langkah strategis ini dimasukkan rencana operasi yang berbeda dengan rencana yang telah dijalankan perusahaan, misalnya perubahan dalam strategi pemasaran.
- Analisis
Ketika atasan atau kantor pusat menerima rencana yang diajukan unit bisnis, atasan akan melakukan analisis terhadap rencana tersebut, apakah rencana tersebut memberikan goal poisitif bagi kemajuan perusahaan atau tidak. Dalam tahap ini, atasan akan memberikan masukan-masukan terhadap rencana strategi tersebut.
- Menyusun perencanaan strategis (tahap kedua)
Pada proses ini, unit bisnis menyusun kembali perencanaan strategis dengan mempertimbangkan masukan yang diberikan atasan.
- Mereview dan menetapkan perencanaan strategis
Setelah dilakukan beberapa kali revisi terhadap perencanaan strategis yang diajukan, atasan memberikan persetujuan terhadap perencanaan strategis tersebut dan kemudian unit bisnis menetapkan perencanaan tersebut sebagai perencanaan strategis perusahaan.
5. Continual Service Improvement
Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal Perusahaan dan factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario (CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun berdasarkan masukan/usulan dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS diharapkan memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:
a. Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan;
b. Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window);
c. Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.
Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a. Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
b. Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko (KPPR);
c. Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);
d. Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
e. Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
f. Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.
DAFTAR PUSTAKA
http://strategitelkom.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia
https://aisyahoctav.weebly.com/softskill/penjelasan-tentang-information-technology-infrastructure-library
Debat, diskusi, dan negoisasi yang terjadi dalam proses perencanaan strategis dapat menyatukan dan mensejajarkan kedudukan manajer dengan strategi tersebut.
4. Service Operation
- Evaluasi strategi lama
Dalam proses ini, perusahaan melakukan review dan evaluasi terhadap strategi yang telah dijalankan perusahaan, apakah strategi tersebut memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian sasaran perusahaan atau tidak.
- Memutuskan asumsi dan pedoman
Dengan mempertimbangakan evaluasi terhadap strategi lama, perusahaan memasukkan berbagai asumsi untuk merencanakan rencana strategi yang baru. Asumsi tersebut meliputi pendapatan dan produk domestik bruto (PDB), tarif tenaga kerja, tingkat suku bunga, harga jual, dan kondisi pasar. Asumsi-asumsi ini akan diperiksa kembali dan jika memungkinkan dapat diubah dengan memasukkan tambahan asumsi baru.
- Menyusun perencanaan strategis (tahap pertama)
Dengan memakai asumsi, pedoman, dan tujuan perusahaan, unit bisnis membuat desain awal dari langkah perencanaan strategis. Dalam rencana pengambilan langkah strategis ini dimasukkan rencana operasi yang berbeda dengan rencana yang telah dijalankan perusahaan, misalnya perubahan dalam strategi pemasaran.
Ketika atasan atau kantor pusat menerima rencana yang diajukan unit bisnis, atasan akan melakukan analisis terhadap rencana tersebut, apakah rencana tersebut memberikan goal poisitif bagi kemajuan perusahaan atau tidak. Dalam tahap ini, atasan akan memberikan masukan-masukan terhadap rencana strategi tersebut.
Pada proses ini, unit bisnis menyusun kembali perencanaan strategis dengan mempertimbangkan masukan yang diberikan atasan.
Setelah dilakukan beberapa kali revisi terhadap perencanaan strategis yang diajukan, atasan memberikan persetujuan terhadap perencanaan strategis tersebut dan kemudian unit bisnis menetapkan perencanaan tersebut sebagai perencanaan strategis perusahaan.
5. Continual Service Improvement
Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal Perusahaan dan factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario (CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun berdasarkan masukan/usulan dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS diharapkan memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:
a. Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan;
b. Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window);
c. Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.
Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a. Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
b. Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko (KPPR);
c. Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);
d. Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
e. Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
f. Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.
DAFTAR PUSTAKA
http://strategitelkom.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia
https://aisyahoctav.weebly.com/softskill/penjelasan-tentang-information-technology-infrastructure-library
Tidak ada komentar:
Posting Komentar