Sumber : http://www.agus-tkj.web.id/2012/03/cara-mengetahui-jumlah-pengunjung-yang.html#ixzz294hevHvn Daun Berjatuhan

Laman

Minggu, 16 Desember 2018

Review Jurnal



Review Jurnal Sistem Pakar Untuk Mengukur Tingkat Stres Pada
Mahasiswa Tingkat Akhir Dengan Metode Forward
Chaining Berbasis Web
(Ari Hadisuryanto dan Aqwam Rosadi Kardian)



1. Latar Belakang

       Stres merupakan hal yang menjadi bagian dari kehidupan manusia. Stres adalah reaksi tertentu yang muncul pada tubuh yang disebabkan oleh berbagai tuntutan, seperti menghadapi tantangan, dihadapkan pada tekanan atau ketika berusaha menghadapi harapan-harapan yang tidak realistis di lingkungan. 
       Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang mengalami tingkat stres cukup tinggi. Penelitian dari Purwati, membuktikan dengan wawancara terhadap tujuh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI). Hasilnya, lima dari tujuh mahasiswa merasa sering sakit kepala, perubahan pola makan dan bahkan menangis jika dihadapkan pada sesuatu yang diluar kemampuannya. Skripsi atau Tugas Akhir merupakan salah satu faktor stres yang dialami oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa tingkat akhir. Hal ini dibuktikan dengan adanya mahasiswa yang terlambat untuk lulus dari waktu yang seharusnya. Beberapa mahasiswa beralasantingkat stres terhadap skripsi yang mempengaruhi mereka dalam penyelesaian skripsi tersebut.
       Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuat Sistem Pakar untuk Mengukur Tingkat Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web untuk mengetahui lebih jauh stres yang dialami mahasiswa tingkat akhir sebagai rekomendasi kepada pihak akademik untuk mahasiswa yang menghadapi ujian tahap akhir. Metode forward chaining diambil karena dianggap cocok untuk pengambilan data di awal. Sehingga dari pengambilan data tersebut dapat diambil kesimpulan berupa persentase tingkat stres dari mahasiswa tingkat akhir tersebut.
       Metode blackbox juga digunakan untuk uji coba karena ujicoba dilakukan setelah sistem pakar selesai dibuat.


2. Tujuan

       Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mem-buat sistem pakar berbasis web yang berfungsi untuk mengukur tingkat stres mahasiswa tingkat akhir. Dimana selanjutnya data tersebut direkomendasikan kepada pihak akademik untuk mahasiswa yang menghadapi ujian tahap akhir. Dari tujuan tersebut, data yang didapat berupa aspek stres, penyebab serta cara pencegahan kepada mahasiswa yang menggunakan sistem pakar ini.

3. Metode
       
       Metode Inferensi
               Adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Metode inferensi mempunyai dua fungsi yaitu inferensi dan kendali. Inferensi adalah proses menalar, sedangkan kendali
berfungsi mengendalikan eksekusi. Inferensi melibatkan proses pencocokkan (watching) dan penggabungan (uni cation). Proses tersebut berdasarkan pada suatu basis data yang berisi fakta-fakta biasanya tersimpan dalam berkas khusus dan dapat juga diperoleh dari konsultasi dan dipakai dalam proses pengujian aturan-aturan yang diisyaratkan dari basis pengetahuan.

      Runut Maju (Forward Chaining)
Pendekatan yang dimotori oleh daya (data drive). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Aturan
dalam sistem merepresentasikan aksi-aksi yang harus diambil apabila terdapat suatu kondisi aksi. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil. Aktifitas sistem dilakukan berdasarkan siklus mengenal-beraksi (recognize-act).

        Logika Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Alasan Digunakannya
Logika Fuzzy :
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
2. Logika fuzzy sangat eksibel
3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks.
5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus
melalui proses pelatihan.
6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional
7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

4. Pembahasan

       Analisis Masalah
        Pengetahuan dasar tentang ilmu psikologi sangat penting untuk dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam mendiagnosis. Pentingnya pengetahuan tentang ilmu psikologi ini juga berpengaruh pada informasi yang akan disampaikan kepada pengguna sebagai bahan pembelajaran dan pengenalan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Seorang ahli psikologi sebagai manusia memiliki keterbatasan seperti lelah, kekeliruan dan emosi yang tidak stabil yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Oleh karena itu bedasarkan analisis masalah diatas, melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif solusi untuk membantu dalam memahami kondisi tingkat stres mahasiswa serta memberi informasi berupa penanganan yang tepat dalam mengatasi stres tersebut.

       Analisis Tabel Keputusan

       Dalam Sistem pakar Pengukur Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat Akhir terdapat sembilan aspek stres yang terdiri dari sumber dan reaksi stres.


     Tabel 1: Daftar Aspek


Setiap aspek memiliki gejala yang menyertai tiap-tiap aspek. Terdapat lima puluh satu gejala yang menyertai aspek tersebut.
Tabel 2: Daftar Gejala Aspek
Tabel keputusan yang digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Tabel 3 dan 4 adalah tabel keputusan pada Sistem Pakar Pengukur Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat Akhir.

       Perancangan Sistem
       Perancangan sistem menggunakan UML (Uni-fied Modeling Language) untuk menentukan struktur sistem pakar yang digunakan dalam pembuatannya.

Tabel 3 : Tabel Keputusan Sumber Stres


Tabel 4 : Tabel Keputusan Reaksi Stres

UML yang digunakan terdiri dari empat, yaitu use case diagram, activity diagram , sequence diagram, dan class diagram. Activity
diagram dan sequence diagram dirancang untuk keperluan admin dan user.

       Implemantasi dan Hasil
        Pada tahapan ini yang telah di rancangan pada tahapan sebelumnya akan diimplementasikan ke dalam bahasa pemograman PHP serta MySQL untuk menyiapkan basis data. Setelah rancangan diimplementasikan maka tahap selanjutnya adalah ujicoba untuk menguji kesesuaian program.

      Tampilan Halaman Utama


Gambar 7 : Tampilan Halaman Utama Sistem

       Tampilan Halaman Utama Admin


Gambar 8 : Tampilan Halaman Utama Admin


5. Kelebihan
       Kelebihan jurnal ini adalah jurnalnya tersusun sangat rapi dan mudah dipahami. Judul yang digunakan juga sangatlah bermanfaat bagi masyarakat dan juga mahasiswa. Tampilan pada aplikasi tersebut juga menarik sehingga pengguna nyaman menggunakanya.

6. Saran

           Saran saya untuk jurnal tersebut adalah menjelaskan dari isi tabel yang telah ditampilkan agar bisa dipahami bagi orang yang membacanya.   

7. Kesimpulan
       
         Jurnal ini membahas tentang aplikasi sistem pakar pengukur tingkat stres yang menggunakan metode Forward Chaining sangat berguna bagi mahasiswa atau masyarakat yang menggunakanya. Aplikasi ini menggunakan pemrograman PHP dan HTML dengan menggunakan Notepad++ untuk membangun halaman web dan MySQL untuk databasenya. Tampilan yang digunakan sangat menarik sehingga banyak responden bahwa sistem pakar ini sangatlah bermanfaat bagi masyarakat.

8. Daftar Pustaka


Ari Hadisuryanto dan Aqwam Rosadi Kardian. 2016."Sistem Pakar Untuk Mengukur Tingkat Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web",https://www.e-jurnal.com/2017/10/sistem-pakar-untuk-mengukur-tingkat.html

Didownload di :
https://www.e-jurnal.com/2017/10/sistem-pakar-untuk-mengukur-tingkat.html

Rabu, 07 November 2018

SISTEM PAKAR


SISTEM PAKAR


Nama : Agus Sarifudin
NPM  : 1011 6339
Kelas : 3KA03












DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar 
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-sistem-pakar.html
http://frandytifo.blogspot.com/2017/04/definisi-manfaat-kelemahan-dan-konsep.html

Kamis, 26 April 2018

Analisa Sistem Service PT Telkom Indoensia


Analisa Sistem Service PT Telkom Indonesia


1. SERVICE STRATEGY

        Sebuah perusahaan atau organisasi memiliki tujuan untuk menjadi lebih baik dan lebih besar dalam perkembangannya ke depan. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi ini bergantung pada banyak faktor, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah perencanaan strategis (strategic planning). Secara umum, perencanaan strategis dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan strategis oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam hal ini, langkah strategis yang diambil dalam sebuah perencanaan strategis mengandalkan segala aspek yang ada di perusahaan atau organisasi tersebut. Strategi yang diterapkan oleh PT Telkom Indonesia sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).

2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access(”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.

3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.

4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.

5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.

6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.

8. Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.

10. Melakukan transformasi budaya perusahaan. 



2. Service Design

     Sistem perencanaan Perusahaan disusun untuk memberikan pedoman pada unit-unit kerja di TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat, teratur, terintegrasi, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan :

· Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan

· Perumusan Strategi Perusahaan

· Pengembangan Perencanaan Bisnis



3. Service Transtition



     Perencanaan untuk mengambil langkah strategis bukan tanpa tujuan. Perusahaan atau organisasi yang mengambil langkah strategis memilki tujuan, yaitu goal positif untuk kemajuan perusahaan. Berikut ini manfaat dari pengambilan langkah strategis bagi perusahaan : 


- Menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan anggaran 


     Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu perusahaan untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya, termasuk modal dan sumber daya manusia. Perencanaan stratgeis ini diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan perusahaan dalam penyusunan dan pengembangan anggaran. 


- Sebagai alat pengembangan manajemen 
     Sebagai alat manajemen dalam hal pendidikan dan pelatihan manajemen unggul, perencanaan langkah strategis diharapkan dapat melengkapi para manajer untuk mengembangkan pemikiran tentang strategi dan pelaksanaan dari strategi tersebut. 

- Memaksa manajemen untuk berfikir jangka panjang 
     Para manajer perusahaan cenderung mengalami kekhawatiran tentang masalah-masalah taktis dan pengelolaan urusan bisnis yang rutin dibandingkan dengan melakukan atau menciptakan terobosan untuk masa depan perusahaan. Proses pengambilan langkah strategis ini akan memaksa para manajer untuk meluangkan waktu dan kesempatannya agar memikirkan berbagai masalah jangka panjang perusahaan. 

- Alat untuk mensejajarkan manajer dengan strategi perusahaan 
     Debat, diskusi, dan negoisasi yang terjadi dalam proses perencanaan strategis dapat menyatukan dan mensejajarkan kedudukan manajer dengan strategi tersebut.



4.  Service Operation

Evaluasi strategi lama 

     Dalam proses ini, perusahaan melakukan review dan evaluasi terhadap strategi yang telah dijalankan perusahaan, apakah strategi tersebut memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian sasaran perusahaan atau tidak.


Memutuskan asumsi dan pedoman 

     Dengan mempertimbangakan evaluasi terhadap strategi lama, perusahaan memasukkan berbagai asumsi untuk merencanakan rencana strategi yang baru. Asumsi tersebut meliputi pendapatan dan produk domestik bruto (PDB), tarif tenaga kerja, tingkat suku bunga, harga jual, dan kondisi pasar. Asumsi-asumsi ini akan diperiksa kembali dan jika memungkinkan dapat diubah dengan memasukkan tambahan asumsi baru.

- Menyusun perencanaan strategis (tahap pertama) 

     Dengan memakai asumsi, pedoman, dan tujuan perusahaan, unit bisnis membuat desain awal dari langkah perencanaan strategis. Dalam rencana pengambilan langkah strategis ini dimasukkan rencana operasi yang berbeda dengan rencana yang telah dijalankan perusahaan, misalnya perubahan dalam strategi pemasaran.



- Analisis 

     Ketika atasan atau kantor pusat menerima rencana yang diajukan unit bisnis, atasan akan melakukan analisis terhadap rencana tersebut, apakah rencana tersebut memberikan goal poisitif bagi kemajuan perusahaan atau tidak. Dalam tahap ini, atasan akan memberikan masukan-masukan terhadap rencana strategi tersebut.



- Menyusun perencanaan strategis (tahap kedua) 

     Pada proses ini, unit bisnis menyusun kembali perencanaan strategis dengan mempertimbangkan masukan yang diberikan atasan.



- Mereview dan menetapkan perencanaan strategis 

     Setelah dilakukan beberapa kali revisi terhadap perencanaan strategis yang diajukan, atasan memberikan persetujuan terhadap perencanaan strategis tersebut dan kemudian unit bisnis menetapkan perencanaan tersebut sebagai perencanaan strategis perusahaan.





5.    Continual Service Improvement




        Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal Perusahaan dan factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario (CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun berdasarkan masukan/usulan dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS diharapkan memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain: 

a. Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan;

b. Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window);

c. Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.



Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:


a. Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;

b. Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko (KPPR);

c. Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);

d. Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;

e. Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;

f. Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.





DAFTAR PUSTAKA

http://strategitelkom.blogspot.co.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia

https://aisyahoctav.weebly.com/softskill/penjelasan-tentang-information-technology-infrastructure-library